Selasa, 04 Agustus 2015

Kenangan Berlalu

Kutulis surat ini..
Kala langit menangis
Selusin malaikat telah turun..
Dimuka kaca jendela
Hembusan embun tipis menutupi
Kala nestapa merundung hati
Angin dan Cinta menyatu
Mendesah dalam keramaian gerimis
Yang berkelip dalam sanubari
Dan tengoklah angkasa penuh cahaya
warna-warni panorama gemerlap kini telah nampak
Dengarlah angin!! telah berganti baju menjadi musik gesekan instrumental menyayat hati..
Kutuliskan lagi.. kepingan kepingan mati
Membara bagai api..
Hilang sekilas mimpi .

2 komentar:

Aku Yang Mati Sekarat

Sudikah kau tau Aku yang mati sekarat dan berkarat Pada detik aku menulis ini aku masih berpura pura dengan keras . Aku kalah, aku mengal...